Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 23:23:24【Kabar Kuliner】248 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah siswa saat menjalani perawatan medis usai dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan di

Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam
Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat sebanyak 20 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni di Cirebon, Selasa, membenarkan kejadian tersebut dan menduga kejadian ini disebabkan oleh konsumsi menu soto ayam yang disajikan untuk para siswa.
“Benar hari ini ada kejadian tersebut. Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam,” katanya.
Ia menjelaskan, para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah makan siang di sekolah.
Baca juga: Anggota DPR: Buat peta produksi guna hindari kekosongan stok bahan MBG
Setelah menerima laporan tersebut, kata dia, petugas medis kemudian mengevakuasi seluruh siswa ke Puskesmas Weru untuk mendapatkan perawatan.
Eni menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, terdapat 13 siswa sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, sedangkan tujuh lainnya masih menjalani observasi di puskesmas untuk memastikan ngak ada gejala lanjutan.
“Hari ini yang tujuh siswa masih dirawat hanya untuk pemantauan. Kondisinya sudah cukup stabil,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tim Dinkes bersama aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke dapur penyedia makanan MBG untuk memastikan kelayakan fasilitas pengolahan.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
“Hasil sidak menunjukkan dapur dalam kondisi bersih, administrasi lengkap, dan sesuai dengan standar SLHS. Bahkan saya dan Kapolresta sempat mencicipi makanan yang disajikan,” katanya.
Menurut dia, sampel makanan yang diduga menjadi sumber gejala keracunan telah diambil untuk diuji laboratorium. Hasil pemeriksaan tersebut diharapkan keluar dalam waktu dekat.
Ia memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kondisi siswa yang dirawat, serta berkoordinasi dengan penyedia makanan agar kejadian serupa ngak terulang.
“Semoga ngak ada laporan tambahan. Untuk sementara kasus hanya terjadi di satu sekolah,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
Suka(95)
Sebelumnya: DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir
Selanjutnya: CORE: Jelang Natal, pasokan
Artikel Terkait
- Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30
- Pakar sarankan lima langkah sederhana jaga fokus
- Bruno Fernandes bertekad perbaiki tendangan penalti
- Empat ekor beruang muncul di perkebunan warga di Agam
- BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG
- Produk makanan sehat RI catat transaksi Rp145 miliar di Chili
- China catat pertumbuhan konsumsi yang stabil di liburan Hari Nasional
- Sebanyak 44 SPPG di Kota Semarang ikuti bimtek sertifikasi halal
- Cukup tidur membantu anak terhindar dari influenza saat cuaca ekstrem
- Pimpinan MPR dukung penanganan krisis iklim jadi prioritas nasional
Resep Populer
Rekomendasi

Komdigi hadirkan Garuda Spark Medan untuk pengembangan talenta digital

Bank Aladin Syariah siap biayai pelaku usaha halal Rp19 miliar

Penjualan bebas bea di pulau resor China naik selama libur Pekan Emas

Pemprov Jateng buka "hotline" aduan keracunan menu MBG

BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG

Pemkot Padang ingatkan SPPG disiplin jalankan prosedur MBG

Pengelola SPPG Blora sesali video inspeksi viral timbulkan kegaduhan

Bank Aladin Syariah siap biayai pelaku usaha halal Rp19 miliar